Jauh dari Hidayah Allah
Pelaku zalim akan dijauhkan dari hidayah Allah. Hidayah adalah petunjuk Allah yang diberikan kepada umatnya, kecuali bagi mereka yang zalim. Melalui surat Al Maidah ayat 51, Allah berfirman:
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżul-yahụda wan-naṣārā auliyā`, ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wa may yatawallahum mingkum fa innahụ min-hum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim,"
Zalim tergolong ke dalam salah satu sifat tercela. Perbuatan zalim bahkan berdampak pada rusaknya keimanan seseorang, mendatangkan keburukan, hingga memutus tali silaturahmi.
Al Jurjani melalui kitab Mausu'ah Akhlaq Durarus Saniyyah mengemukakan bahwa asal kata zalim ialah azh zhulmu yang berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya. Sementara itu, mengacu pada istilah Islam maka zalim didefinisikan sebagai tindakan sesuatu yang keluar dari batas-batas kebenaran.
Menukil dari buku Cahaya Abadi Muhammad SAW susunan M Fethullah Gulen, dalam sebuah hadits dikatakan pelaku kezaliman sering ditunda azabnya oleh Allah SWT. Nabi SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesungguhnya Allah terus menunda azab bagi orang zalim, dan jika Dia mengazabnya, maka si zalim itu tidak akan mampu lolos darinya," Lalu Rasulullah membacakan ayat yang berbunyi, "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras," (QS Hud: 102).
Penundaan azab itu menunjukkan bahwa ketika kezaliman telah sampai pada batasnya seperti gelas yang sudah terlalu penuh, maka sewaktu airnya tumpah tidak ada yang mampu menahannya. Dalam menjalankan alam semesta, Allah SWT memiliki hukum-hukum tertentu yang tidak pernah berubah.
Berdasarkan hukum tersebut pula orang zalim diibaratkan sebilah pedang di genggaman Allah, Nabi SAW menyatakan dalam sebuah hadits,
"Seorang zalim adalah (alat) keadilan Allah di Bumi. Allah menimpakan balasan (kepada pihak lain) dengan menggunakan dia, lalu Dia menjatuhkan balasan-Nya kepadanya,"
Lantas, apa saja azab yang akan diterima oleh para pelaku zalim?
Terancam Oleh Doa Orang yang Dizalimi
Orang-orang yang dizalimi akan diijabah doanya, apalagi ketika ia mendoakan keburukan bagi pelaku kezaliman. Nabi Muhammad bersabda,
"Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah," (HR Bukhari dan Muslim).
Jauh dari Hidayah Allah SWT
Hidayah merupakan petunjuk dari Allah SWT yang diberikan kepada seluruh umatnya, kecuali bagi mereka yang zalim. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah: 51)
Mendatangkan Bencana dan Malapetaka
Ketika seseorang berbuat zalim, maka kezalimannya itu dapat mendatangkan bencana dan malapetaka. Dalam surat Hajj ayat 45, Allah berfirman:
فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَا وَهِىَ ظَالِمَةٌ فَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍ
Arab latin: Fa ka`ayyim ming qaryatin ahlaknāhā wa hiya ẓālimatun fa hiya khāwiyatun 'alā 'urụsyihā wa bi`rim mu'aṭṭalatiw wa qaṣrim masyīd
Artinya: "Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi,"
Dijauhi Masyarakat
Azab bagi orang zalim berlaku di dunia dan akhirat. Salah satu azab yang berlaku di dunia adalah dijauhi masyarakat. Ini karena perbuatan zalim termasuk ke dalam tindakan kejahatan.
Melalui surat Al Qalam ayat 17-27, Allah SWT menceritakan tentang para pemilik kebun yang pelit dan mereka bertekad untuk tidak memberikan hak yang seharusnya diberikan kepada orang fakir miskin.
Lalu, Allah pun mengazab para pemilik kebun dengan tidak mengizinkan seorang fakir miskin tersebut membantu mengurusi kebun-kebunnya hingga mereka gagal mendapatkan keuntungan.
Semua yang bernyawa akan melarikan diri lagi pada hari kiamat. Bagi orang yang zalim, Allah akan memberikan bayangan di hari kiamat. Rasulullah SAW pernah merindukan, “Kezaliman adalah bayangan pada hari kiamat.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Azab yang Didapatkan Orang Zalim
Mengutip buku Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per Tema; Bagian 3 Jalan Menuju Keselamatan oleh Alita Aksara Media, berikut azab Allah bagi para orang zalim.
Tidak Diberikan Pertolongan di Dunia dan Akhirat
Azab dari para pelaku zalim yaitu tidak mendapat bantuan Allah, baik di dunia maupun akhirat. Hal ini bahkan ditegaskan oleh Allah dalam surat Hud ayat 113,
وَلَا تَرْكَنُوٓا۟ إِلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنْ أَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
Arab latin: Wa lā tarkanū ilallażīna ẓalamụ fa tamassakumun-nāru wa mā lakum min dụnillāhi min auliyā`a ṡumma lā tunṣarụn
Artinya: "Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan,"
Tidak Mendapat Pertolongan di Dunia dan Akhirat
Allah SWT tidak akan pernah memberikan bantuan apapun di dunia dan akhirat kepada para penzalim. Sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Hud ayat 113 yang artinya:
“Dan janganlah condong kepada orang-orang yang berbuat salah, jangan sampai kamu tersentuh oleh api, dan kamu tidak akan memiliki selain Allah pelindung apapun; maka Anda tidak akan dibantu.”
1. Dijauhi Masyarakat
Terancam oleh Doa Orang Dizalimi
Allah SWT akan langsung mengijabah (mengabulkan) doa orang-orang yang dizalimi, termasuk jika mereka mendoakan keburukan untuk yang menzaliminya. Nabi Muhammad SAW berdoa, “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).